Sejarah Singkat


Sejarah Program Pendidikan Jarak Jauh Sekolah Pascasarjana UNY


 

       Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memiliki akar sejarah yang panjang dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi lanjutan. Cikal bakalnya bermula dari kegiatan pascasarjana IKIP Yogyakarta pada awal 1980-an yang kemudian berkembang menjadi lembaga mandiri sejak 1993. Seiring waktu, UNY terus bertransformasi menjadi salah satu pusat pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu yang diakui secara nasional maupun internasional. Dalam perjalanannya, UNY menyadari bahwa tidak semua calon mahasiswa pascasarjana memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti kuliah tatap muka reguler. Banyak pendidik dan profesional yang terkendala oleh lokasi, waktu, maupun pekerjaan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi serta meningkatnya kebutuhan fleksibilitas belajar, UNY mengambil langkah strategis untuk memperluas akses pendidikan tinggi melalui pembelajaran jarak jauh.

       Persiapan program PJJ dilakukan secara serius. Pada tahun 2024, Sekolah Pascasarjana UNY menyusun kurikulum khusus untuk program magister dan doktoral berbasis PJJ. Kurikulum ini dirancang selaras dengan perkembangan ilmu pendidikan, penelitian, evaluasi, serta kebutuhan masyarakat. Legalitasnya diperkuat melalui akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kependidikan (LAMDIK), sehingga UNY menjadi salah satu perguruan tinggi negeri pertama yang memiliki izin resmi untuk membuka program PJJ pada jenjang magister dan doktor. Peluncuran resmi Program Pendidikan Jarak Jauh Sekolah Pascasarjana UNY dilakukan pada Januari 2025 melalui sebuah workshop bertema “Peningkatan Kualitas SDM Unggul dan Berdaya Saing Global.” Acara ini diikuti secara daring dan luring oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia, terutama kalangan guru dan tenaga kependidikan. Melalui program ini, UNY memperkenalkan konsep “Bekerja sambil Kuliah, Kuliah tanpa Meninggalkan Pekerjaan” sebagai solusi bagi mereka yang ingin melanjutkan studi tanpa harus meninggalkan aktivitas profesionalnya.

       Pada tahap awal, beberapa program studi ditawarkan melalui PJJ, yakni Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Magister Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Doktor Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Doktor Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, serta Doktor Ilmu Pendidikan. Model pembelajaran dirancang fleksibel dengan kombinasi pertemuan daring asinkron melalui Learning Management System (LMS), pertemuan sinkron secara online bersama dosen, serta sesi tatap muka terbatas di kampus untuk motivasi dan monitoring. Ujian tengah semester dan ujian akhir semester juga dilakukan secara daring dengan sistem yang terintegrasi. Selain dukungan akademik, mahasiswa PJJ UNY juga mendapatkan akses ke berbagai fasilitas penunjang seperti perpustakaan digital, UNITY, pelatihan pengembangan diri, serta bimbingan intensif untuk penyusunan tugas akhir. UNY bahkan menyediakan fasilitas menginap gratis selama kegiatan luring di kampus agar mahasiswa dari luar daerah dapat mengikuti perkuliahan tanpa hambatan.

       Untuk memperluas jangkauan, Sekolah Pascasarjana UNY aktif melakukan sosialisasi program PJJ ke berbagai daerah, termasuk ke pemerintah provinsi, universitas mitra, dan lembaga pendidikan. Program ini diharapkan mampu memperluas akses pendidikan tinggi pascasarjana, meningkatkan kompetensi tenaga pendidik maupun profesional, serta menghadirkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.